Jumat, 19 Oktober 2012

Jenis-jenis Arsip



Jenis-Jenis Arsip

Pengelolaan arsip memegang peranan penting bagi jalannya suatu organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat ingatan organisasi, yang dapat bermanfaat untuk bahan penelitian, pengambilan keputusan, atau penyusunan program pengembangan dari orgsnisasi yang bersangkutan.
Bentuk arsip bisa beragam, tidak hanya berupa lembaran dan tulisan seperti yang kerap dianggap oleh kebanyakan orang. Namun, dalam sebagian besar kantor, arsip memang terutama berupa surat atau dokumen berbentuk lembaran kertas bertulisan. Kita dapat membedakan beberapa jenis arsip:

A.    Arsip Menurut Subyek atau Isinya

Menurut subyek atau isinya, arsip dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu
1)      Arsip Kepegawaian, Contoh ; data riwayat hidup pegawai, surat lamaran, surat pengangkatan pegawai, rekaman presensi, dan sebagainya.
2)      Arsip Keuangan, Contoh ; laporan keuangan, bukti pembayaran, daftar gaji, bukti pembelian, surat perintah membayar.
3)      Arsip Pemasaran, Contoh ; surat penawaran, surat pesanan, surat perjanjian penjualan, daftar pelanggan, daftar harga, dan sebagainya.
4)      Arsip pendidikan, Contoh ; kurikulum, satuan pelajaran, daftar hadir siswa, rapor, transkrip mahasiswa, dan sebagainya.

B.     Arsip Menurut Bentuk dan Wujud Fisik
Penggolongan ini lebih didasarkan pada tampilan fisik media yang digunakan dalam merekem informasi. Menurut bentuk dan wujud fisiknya arsip dapat dibedakan menjadi:
1)      Surat, contoh; naskah perjanjian/kontrak, akte pendirian perusahaan, surat keputusan, notulen rapat, berita acara, laporan, tabel, dan sebagainya.
2)      Pita rekaman
3)      Mikrofilm
4)      Disket
5)      Compact Disc (CD)
6)      Flasdisk

C.     Arsip Menurut Nilai atau Kegunaannya
Penggolongan arsip lebih didasarkan pada nilai dan kegunaannya. Dalam penggolongan ini ada bermacam-macam arsip, yaitu:
1)      Arsip bernilai informasi, contoh; pengumuman, pemberitahuan, undangan, dan sebagainya.
2)      Arsip bernilai Administrasi, contoh; ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan, prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan sebaginya.
3)      Arsip bernilai hukum, contoh; akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, akte perkawinan, surat perjanjian, surat kuasa, putusan peradilan, dan sebagainya.
4)      Arsip bernilai ilmiah, contoh; hasil penelitian



5)      Arsip bernilai keuangan, contoh; kuitansi, bon penjualan, laporan keuangan, dan sebagainya.
6)      Arsip bernilai pendidikan, contoh; karya ilmiah para ahli, kurikulum, satuan pelajaran, program pengajaran, dan sebagainya.
7)       Arsip bernilai sejarah, contohnya: laporan tahunan, notulen rapat, dan gambar foto dan peristiwa

D.     Arsip Menurut Kepentingannya
Penggolongan lebih berdasarkan pada sifat kepentingannya atau urgensinya, dalam penggolongan ini ada beberapa macam arsip, yaitu;
1)      Arsip tidak berguna (non sensial), contoh; surat undangan, memo, dan sebagainya.
2)      Arsip berguna, contoh; presensi pegawai, surat permoohonan cuti, surat pesanan barang, dan sebagainya.
3)      Arsip penting, contoh; surat kepentingan, daftar riwayat hidup pegawai, laporan keuangan, buku kas, daftar gaji, dan sebagainya.
4)      Arsip vital, contoh; akte pendirian perusahaan, buku induk pegawai, sertifikat tanah/bangunan, ijasah, dan sebagainya.

E.     Arsip Menurut Fungsinya
Penggolongan ini lebih berdasarkan fungsi arsip dalam mendukung kegiatan organisasi. Dalam penggolongan ini ada dua jenis arsip, yaitu:
1)      Arsip Dinamis yaitu arsip yang masih dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.
2)      Arsip Statis yaitu arsipyang sudah tidak dipergunakan secara langsung dalam kegiatan perkantoran sehari-hari.

F.      Arsip Menurut Tempat/Tingkat Pengelolaannya
Penggolongan ini berdasarkan pada tempat atau tingkat pengelolaanya, dan sekaligus yang bertanggung jawab.
Dalam penggolongan ini arsip dapat dibedakan menjadi;
1)      Arsip pusat, arsip yang disimpan secara sentralisasi atau berada di pusat organisasi. Berkaitan dengan lembaga pemerintah; Arnas Pusat di Jakarta.
2)      Arsip Unit, arsip yang berada di unit-unit dalam organisasi. Berkaitan dengan lembaga pemerintah; Arnas Daerah di Ibukota Propinsi.

G.     Arsip Menurut Keasliannya
Penggolongan ini berdasarkan pada tingkat keaslian suatu arsip atau dokumen. Dalam penggolongan ini arsip dapat dibedakan;
1)      Arsip Asli, yaitu dokumen yang langsung terkena hentaka mesin ketik, cetakan printer, dengan tandatangan dan legalisasi yang asli, yang merupakan dokumen utama.
2)      Arsip Tembusan, yaitu dokumen kedua, ketiga dan setrusnya, yang dalam proses pembuatannya bersama dengan dokumen asli, tetapi ditujukan pada pihak lain setelah penerima dokumen asli.
3)      Arsip Salinan, yaitu dokumen yang proses pembuatannya tidak bersama dengan dokumen asli, tetapi memiliki kesesuaian dengan dokumen asli.
4)      Arsip Petikan, yaitu dokumen yang berisi bagian dari suatu dokumen asli.



H.    Arsip Menurut Kekuatan Hukum
Penggolongan ini berdasarkan pada legalitas yang dilihat dari sisi hukum. Dari segi hukum arsip dibedakan menjadi dua macam, yaitu
1)      Arsip Otentik, adalah arsip yang diatasnya terdapat tanda tangan asli dengan tinta (bukan foto copy atau film) sebagai tanda keabsahan dari isi arsip bersangkutan. Arsip otentik dapat dipergunakan sebagai bukti hukum yang sah.
2)      Arsip Tidak Otentik adalah arsip yang diatasnya tidak terdapat tanda tangan asli dengan tinta. Arsip ini berupa fotokopi, film, mikrofilm, hasil print komputer dan lain sebagainya.








Kamis, 18 Oktober 2012

limbah atau polutan



A.    Pendahuluan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkanya makhluk hidup,zat energi,dan atau komponen lain ke dalam lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses  alam sehingga kulitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. ( Undang-Undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 4 Tahun 1982)
Jenis polusi dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, jenis bahan pencemarnya, dan tingkat pencemarnya. Menurut tempat terjadinya, polusi dapat dipagi menjadi tiga jenis, yaitu polusi udara, air, dan tanah. Berdasarkan polutan, polusi terbagi menjadi polusi kimiawi, biologi, dan fisik
Zat atau bahan yang menyebabkan polusi disebut dengan polutan. Suatu zat yang disebut sebagai polutan, apabila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Kategori suatu zat disebut polutan apabila jumlahnya melebihi keadaan normal, berada pada waktu dan tempat yang tidak tepat. Polutan dapat bersifat merusak  sementara dan merusak dalam jangka waktu panjang.
Jenis polusi yang banyak dirasakan saat ini, salah satunya polusi udara. Polutan yang menyebabkan polusi udara ini terbagi menjadi polutan primer dan polutan sekunder. Polutan primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber polusiudara. Contohnya, karbon monoksida yang langsung dihasilkan dari pembakaran. Pencemar sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Contohnya,pembentukan ozon dalam smog fotokimia.
Untuk mengetahui kualitas udara di sutu tempat, perlu adanya pengukran kualitas udara ambien da n melakukan pengujian gas buang kendaraan bermotor. Tujuannya untuk mengambil langkah-langkah berikutnya apabila terjadi pencemaran udara dan menanggulangi sejak dini sumber-sumber polutan udara.
B.     Jenis Polusi
Pada bagian pendahahuluan telah diberikan pengertian polusi, jenis polusi, dan polutan secara umum. Polusi dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya dan bahan pencemarnya. Selanjutnya, akan dibahas mengenai hal tersebut lebih jauh.


1.     Polusi Berdasarkan Tempat Terjadinya
Berdasarkan tempat terjadinya, polusi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu polusi udara, air, dan tanah. Berikut ini akan dibahas satu per satu.
a.      Polusi Udara

Udara yang mengandung oksigen, sangat dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dengan gas, yang terdiri dari sekitar 78% nitrogen, 20% oksigen, 0,93% argon, 0,03 % karbon dioksida (CO2), dan sisanya terdiri dari neon(Ne), helium (He), metana (CH4), dan hidrogen (H2). Komposisi udara tersebut dapat mendukung kehidupan makhluk hidup dan dikatakan udara dalam keadaan “normal”. Apabila  terjadi penyimpangan dari keadaan normal yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, dikatakan udara sudah tercemar atau terpolusi.
Polusi udara adalah adanya satu atau lebih substansi kimia, biologi, atau fisik di atmosfer dalam jumlah melebihi keadaan normal yang dapat membahayakan manusia, hewan, tumbuahan, lingkungan abioti, mengganggu estetika, dan kenyamanan. Polusi udar dapat terjadi di mana-mana, seperti di dalam rumah, sekolah, dan kantor yang biasa disebut polusi dalam ruang (indoor pollution). Selain itu, polusi juga terjadi di luar ruangan (outdoor pollution), mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan, hingga ke tingkat regional, bahkan menjadi gejala global.
Berikut ini akan dibahas mengenai sumber polusi, jenis polutan, dan dampak dari polusi udara.
1)      Sumber Polusi Udara
Polusi udara dapat ditimbulkan oleh beberapa sumber, antara lain dari kegiatan dan alam. Sumber polusi udara yang disebabkan oleh kegiatan manusia adalah akibat aktivitas industri, transportasi , pembuangan sampah, dan rumah tangga. Adapn sumber polusi udara alami dan tanpa disengaja (kecelakaan) di antaranya berasal dari letusan gunung berapi dan kebakaran hutan (kebakaran hutan tanpa perlakuan manusia).
Industri menggunakan bahan bakar fosil dalam menjalankan aktivitas produksinya. Pembakaran bahan bakar fosil tersebut akan menghasilkan polutan yang mempengaruhi kualitas udara secara signifikan.
Gambar 2.1   Polutan yang dihasilkan dari
industri akan mempengaruhi kualitas udara

Jumlah keseluruhan kendaraan bermotor (seperti mobil, bis, dan truk) di Indonesia telah meningkat dari 12 juta lebih dalam tahun 1995 menjadi 19 juta lebih dalam tahun 2000. Sepeda motor merupakan 71 persen dari jumlah keseluhan kendaraan bermotor. Transportasi menghabiskan 12 juta kiloliter minyak gas, 12 juta kiloliter premium, 118 ribu kiloliter minyak diesel, 185 ribu kiloliter bahan bakar minyak , dan 74 ribu kiloliter jenis bahan bakar lainlain. Akibatnya , gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar tersebut berpeluang mencemari udara.

Gambar 2.2 Gas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar  kendaraan akan menyebabkan polusi udara

Polutan yang dihasilkan dari rumah tangga adalah dari pembakaran bahan bakar untuk memasak dan pembakaran sampah. Selain yang telah dijelaskan, sumber polusi untuk memasak dan pembakaran sampah. Selain yang telah dijelaskan , sumber polusi udar dapat disebabkan oleh radiasi bahan radioaktif, seperti nuklir. Pada proses peledakan nuklir, menghasilkan materi radioaktif yang mau ke atmosfer, kemudian jatuh ke bumi. Dalam jangka waktu tertentu, materi tersebut akan terakumulasi di air dan tanah, kemudian masuk jaringan makhluk hidup. Akibat pencemaran tersebut dapat menyebabkan penyakit kelainan gen dan kematian.

2)      Jenis Polutan (Pencemar) Udara
Jenis polutan atau pencemar udara dapat dikelompokkan menjadi polutan primer dan polutan sekunder

a)      Polutan Primer
Polutan primer adalah substansi pencemar yang langsung ditimbulkan dari sumber polusi. Polutan ini bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarakan. Contoh Polutan Primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, nitrogen oksida, dan berbagai partikel.


b)      Polutan Sekunder
Polutan Sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari  reaksi polutan-polutan primer di atmosfer. Reaksi tersebut dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Contoh pencemar sekunder adalah ozon, formaldehida, dan Peroxy Acyl  Nitrate (PAN).

3)     Dampak Polusi Udara
Polusi udara akan berdampak pada kesehatan manusia, tanaman, hujan asam, efek rumah kaca, kerusakan lapisan ozon. Dampak polusi udara yang paling umum adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), termasuk di antaranya bronkitis dan asama. Beberapa zat polutan dapat bersifat toksik dan karsinogenik. Mengenai dampak polusi terhadap makhluk hiduo dan lingkungan.

b.     Polusi Air

Indonesia menerima curah hujan yang tinggi, walaupun distribusinya sangat berbeda di antara berbagai pulau. Pulau jawa memiliki kepadatan penduduk yang tinggi. Sekitar 60 persen dari jumlah penduduk berada di pulau Jawa. Hal tersebut menyebabkan kebutuhan air juga tunggi. Ketersediaan air rata-rata per tahun sekitar 1.750 m3 per kapita, dan distribusinya tidak sama rata, baik secara geografis maupun secara musim. Sumber air tanah terbatas dan digunakan untuk tujuan rumah tangga, umum, dan industri.
Gambar 2.3 Polusi air akan mengurangi kualitas air dan menimbulkan
kerusakan lingkungan dan masalah kesehatan

Sekarang kualitas air Indonesia semakin memburuk. Penyediaan air yang aman terbatas di Indonesia. Selain itu, akses ke air bersih berkurang karena tingkat polusi yang meningkat yang menjurus pada kerusakan lingkungan maupun peningkatan masalah kesehatan.
Berikut ini akan dibahas mengenai sumber polusi, bahan pencemar, dan dampak polusi.

1)     Sumber Polusi dan Bahan Pencemar Air
Pembuangan kotoran rumah tangga, limbah industri, pengaliran pertanian dan kesalaahan dalam pengelolaan limbah padat dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah. Selain itu, penyimpanan bahan kimia  yang tidak tepat dan penggunaan bahan pertanian (termasuk pupuk dan pestisida) semakin memberi peluang terjadinnya pencemaran air.
Pembuangan limbah domestik dan rumah tangga, sepeerti detergen dapat mencemari air karena detergen tidak dapat terurai dalam kondisi biasa. Pembuangan limbah industri mengandung Pb, Hg, Zn dan bahan berbahaya lainnya dapat mencemari perairan dan terakumulasi pada makhluk hidup dan bersifat racun. Coba anda ingat kembali. Limbah pertaian, seperti pemakain pupuk dan insektisida secara tidak tepat, dapat menyebabkan pencemaran air. Substansi insektisida tidak terurai dan masuk ke perairan, kemudian masuk ke siklus jaringan makanan yang diawali terakumulasinya substansi tersebut dalam organisme air. Sampah organik yang dibuang ke perairan mengalami pembusukan oleh bakteri dan menyebabkan kadar oksigen dalam air berkurang. Akibatnya, dapat mengganggu aktivitas organisme air.
Selain yang telah dijelaskan tersebut, salah satu bahan pencemar di laut berasal dari tumpahan minyak bumi akibat kecelakaan kapal tanker. Minyak bumi yang tumpah akan mengganggu ekosistem air laut.

Gambar 2.4  Tumpahan minyak di laut dapat mengganggu ekosistem air laut
2)     Dampak Polusi Air
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki tingkat penutupan penyaluran limbah dan sanitasi yang terendah di Asia. Hal tersebut menyebabkan kontaminasi  air permukaan dan air tanah yang tersebar  luas. Akibatnya, Indonesia telah berulang kali mengalami wabah infeksi lambung secara lokal dan mempunyai insiden penyakit tifus yang tetinggi di Asia.
Apabila air yang tercemar dikonsumsi oleh manusia, secara umum dapat menimbulkan berbagai dampak pada kesehatan, seperti penyakit kulit, infeksi lambung, dan diare. Selain itu, pencemaran air oleh merkuri (Hg) dari hasil samping kegiatan tambang emas secara tidak langsung dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Merkuri terakumulasi pada organisme air dan masuk ke jaringan makanan makhluk hidup. Kontaminasi merkuri berdampak pada kesehatan yang serius. Merkuri mempengaruhi otak, ginjal, paru-paru dan hati.
Pencemaran air akibat tumpahan minyak di laut menyebabkan organisme akuatik keracunan dan kerusakan ekosistem air laut



c.      Polusi Tanah

Pembuangan smpah padat yang sukar hancur atau terurai dan penggunaan pupuk dan pestisida tidak tepat, dapat menyebabkan polusi tanah. Beberapa sumber serta bahanpencemar polusi tanah, yaitu sampah yang sukar hancur, limbah rumah tangga, dan bahan kimia racun.
Gambar 2.5 Barang yang sukar hancur dapat menyebabkan polusi tanah.
1)     Sampah Yang Sukar Hancur
Sampah-sampah yang sukar hancur, seperti plastik, kaca, alumunium, dan karet sintetis dapat menyebabkan polusi tanah. Bahan-bahan tersebut akan menghambat siklus nutrisi tanah, akan menjadi sarang nyamuk, serta merusak estetika lingkungan.

2)     Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga, seperti detergen akan meresap ke dalam tanah. Detergen bersifat nonbiodegradable (secara alami sulit diuraikan) sehingga akan terakumulasi dalam tanah dan memengaruhi nutrisi tanah tersebut.

3)     Bahan Kimia Pertanian
Penggunaan bahan agrokimia (seperti pupuk dan pestisida) yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pertanian menyebabkan kerusakan lingkungan dan hilangnya lapisan tanah yang mengandung nutrisi. Pemakaian bahan agrokimia secara berlebihan menimbulkan pencemaran tanah dengan kadar racun yang bervariasi. Beberapa jenis petisida yang terakumulasi dalam tanah akan berdampak buruk terhadap keseluruhan ekosistem. Contohnya, pencemaran tanah akan berpengaruh terhadap manusia dan makhluk lainnya dalam bentuk makanan dan minuman yang tercema.

d.      Polusi Suara
Polusi suara disebabkan karena suara bising kendaraan bermotor, kapal perang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

2.     Polusi Berdasarkan Jenis Polutan
Berdasarkan Polutan (Bahan Pencemar),polusi dapat dikelompokkan menjadi polusi karena bahan fisik, kimia, dan biologi.

a.      Polusi karena Bahan Fisik
Polusi ini disebabkan bahan pencemar fisik berupa bahan-bahan yang sukar hancur, seperti alumunium, fisik, kaca, dan karet sintetis.

b.      Polusi karena Bahan kimia
Polusi ini disebabkan bahan pencemar kimia, seperti zat radoaktif, logam (Hg,Pb, As, Cr dan Cd), detergen, minyak, pupuk organik, dan pestisida.

c.       Polusi karena Bahan Biologi
Polusi ini disebabkan pencemar biologi berupa mikroorganisme, misalnya salmonella thyposa, Escherichia coli, dan Entamoeba coli.  

3.     Polusi Berdasarkan Tingkat Pencemarnya
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zar pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1.    Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang menyebabkan mata pedih.
2.    Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan
menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)
di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi
cacat.
3.    Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya
sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam
lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.
DAMPAK POLUSI TERHADAP KESEHATAN MANUSIA


Polusi udara, air, dan tanah akan bedampak pada kesehatan manusia. Pencemaran berdasarkan tingkat pencemar (kadar polutan) yang berdampak pada kesehatan dapat dibedaakan menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama, pencemaran yang mulai menyebabkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh. Contohnya, asap hasil pembakaran menyebabkan mata peih dan penggunaan air yang kurang bersih menyebabkan gatal-gatal. Kelompok kedua, pencemaran yang menyebabkan reaksi pada tubuh dan menyebabkan penyakit yang kronis. Contohnya, pencemaran merkuri di Minamata, Jepang menyebabkan bayi lahir cacat dan kanker. Kelompok ketiga, pencemaran yang memiliki kadar polutan sangat besar dan menimbulkan kematian. Contohnya, keracunan logam berat berbahaya dan pencemaran nuklir.
Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang dampak polusi udara, air, dan tanah terhadap kesehatan manusia.

1.     Dampak Polusi Udara Terhadap Kesehatan Manusia
Pencemaran udara memengaruhi sistem kehidupan makhluk hidup, seperti gangguan kesehatan dan ekosistem yang berkaitan dengan manusia. Polutan yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Partikulat yang berukuran besar dapat tertahan pada saluran pernapasan bagian atas. Partikulat yang berukuran kecil dan polutan yang berbentuk gas dapat masuk sampai ke paru-paru. Dari paru-paru polutan tersebut dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah. Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu iritansia, asfiksia, dan anestesia.

a.      Iritansia
Polutan jenis Iritansia korosif. Polutan itu merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas atau dikenal juga dengan ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Atas), yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung sampai ke tenggorokan. Selain itu, iritasi juga dapat mengenai paru-paru sendiri. Contohnya polutan yang menyebabkan iritansia, yaitu sulfur dioksida, sulfur trioksida, amonia, dan debu.

b.      Asfiksia
Asfiksia disebabkan oleh berkurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Asfiksia terjadi karena keracunan gas karbon monoksida (CO), CO akan mengikat hemoglobin membentuk karboksihemoglobin (COHb) sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang. Gas lain yang dapat menyebabkan asfiksia, yaitu nitrogen oksida, metana, hidrogen, dan helium. Pengaruh konsentrasi COHb di dalam darah terhadap kesehatan manusia diberikan pada tabel berikut.

Tabel 3.1
Pengaruh Konsentasi COHb Tehadap Kesehatan

Konsentrasi COHb dalam Darah (%)

Pengaruh Terhadap Kesehatan
< 1,0
Tidak ada pengaruh
1,0 – 2,0
Penampilan agak tidak normal
2,0 – 5,0
Pengaruh terhadap sistem syaraf sentral, reaksi pancaindra tidak normal, dan benda terlihat agak kabur.
>5,0
Perubahan fungsi jantung
10,0 – 80,0
Kepala pusing, mual, berkunang-kunang, pingsan, sukar bernapas, dan kematian

c.       Anestesia
Anestasia bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran. Bahan yang dapat menyebabkan anestesia, misalnya eter, etilena, propana, dan alkohol alifatis.
Berikut dampak pencemaran udara dengan polutan berupa gas terhadap kesehatan manusia.
Tabel 3.2
                     Dampak Pencemaran Udara Berupa Gas Terhadap Kesehatan Manusia                    

No
Polutan (Gas)
Sumber
Dampak Terhadap Manusia
1.        
Sulfur Dioksida (SO2)
a. Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung sulfur
b. Pembakaran limbah
c. Proses dalam industri
Menimbulkan efek iritasi pada saluran pernapasan sehinggamenimbulkan gejala batuk dan sesak napas
2.
Hidrogen Sulfat (H2S)
Dari kawah gunung yang masih aktif
Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervus olfactory)
3.
a. Nitrogen Monoksida (NO)
b. Nitrogen Dioksida (NO2)
a. Berbagai jenis pembakaran
b. Gas buang kendaraan bermotor
c. Peledak dan pabrik pupuk
a. Mengganggu sistem pernapasan
b. Melemahkan sistem pernapasan paru-paru dan saluran pernapasan sehingga paru-paru mudah terserang infeksi
4.
Amonia (NH3)
Proses industri
a.Menimbulkan bau yang tidak sedap atau menyengat
b. Menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan , bronkitis, dan merusak indera penciuman
5.
a.Karbon Dioksida (CO2)
b. Karbon Monoksida (CO)
c. Hidrokarbon
a.Semua hasil pembakaran
b. Proses Industri
Menimbulkan efek sistematik karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin

  1. Dampak Polusi Air terhadap Kesehatan Manusia
Pencemaran air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar, seperti limbah industri, sisa agrokimia, pembuangan limbah domestik, sampah organik, dan tumpahan minyak. Hal itu akan mengurangi kualitas air dan berdampak pada kesehatan manusia. Berikut ini beberapa data tentang dampak pencemaran air terhadap kesehatan manusia.

a.       Di Jakarta sebuah industri elektroplating telah melakukan penimbunan limbah B3 berupa sludge yang mengandung nikel dan kromium. Dari hasil penelitian pada sumur penduduk yang terdekat dengan lokasi penimbunan, ditemukan konsentrasi kromium sangat tinggi dibandingkan standar air baku air minum, yaitu mencapai 10,467 mg/L. Dari penelitian tersebut, juga didapatkan bahwa penyebaran pencemar     telah mencapai area luas 5 hektar. Kromium bersifat karsigonetik, yaitu dapat menimbulkan kanker sehingga dapat mengancam kesehatan manusia.

b.      Berdasarkan data yang dihimpun oleh bapedal dalam proyek JUDP III tahun 1994, bahwa zat pencemar yang banyak terdapat di perairan jabotabek adalah fenol. Rata-rata kadr fenol dalam air sumur adalah 0, 125 mg/L, sedangkan baku mutu untuk air minum adalah 0, 01 mg/L. Dampak yang diakibatkan oleh fenol bagi kesehatan manusia adalahnya timbulnya penyakit lever. Dari studi JUDP III tersebut , juga mengindikasikan bahwa terdapat tiga jenis penyakit utama di Jakarta yang disebabkan pemaparan limbah, yaitu hipertensi, liver necrosis, dan ginjal.

c.       Tabel 3.3 menunjukan lima keracunan merkuri yan menelan korban cukup banyak dan terjadi sampai tahun 1968. Keracunan-keracunan tersebut terutama disebabkan mengonsumsi akan hidup di perairan yang tercemar merkuri atau konsumsi biji-bijian yang diberi perlakuan dengan merkuri.






Tabel 3.3
Data Korban Dampak Pencemaran Air oleh Merkuri

Lokasi
Tahun
Korban (orang)
Teluk Minamata, Jepang
1953-1960
43 meninggal, 68 cacat/sakit
Irak
1961
35 meninggal, 321 cacat/sakit
Pakistan Barat
1963
4 meninggal, 34 cacat/sakit
Guatemala
1966
20 meninggal, 45 cacat/sakit
Niigat, Jepang
1968
5 meninggal, 25 cacat/sakit

Parameter air yang terkait dengan kesehatan dapat dilakukan dengan parameter fisika dan parameter kimia. Apabila parameter tersebut melebihi dari standar, akan berdampak pada kesehatan manusia. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut.

  1. Parameter Fisika
Parameter fisika mencakup suhu dan zat terendap
1)      Suhu
Suhu maksimum yang diperbolehkan, yaitu 300C. Suhu air buangan umumnya lebih tinggi dari bahan airnya. Hal itu disebabkan kondisi proses aur dalam kegiatan industri menggunakan suhu yang lebih tinggi.

2)      Zat Terendap
Zat Terendap maksimum yang diperbolehkan 1,0 mg/L. Zat terhadap dalam air disebabkan proses pengendapan karena gaya gravitasi dari zat yang melayang di dalam air. Tujuan pengendapan adalah untuk penjernihan air sehingga mengurangi kekeruhan. Pengendapan hanya bermanfaat dalam pemisahan  bakteri. Persentase bakteri yang dipisahkan pada umumnya hampir sebanding dengan pengauh kekeruhan. Kekeruhan dan pemisahan bakteri secara pengendapan berkisar 30-80%.

  1. Parameter Kimia
Parameter Kimia mencakup kimia anorganik dan kimia organik
1)      Kimia Anorganik
Parameter Kimia Anorganik, antara lain arsen, barium, besi, kromium, kadmium, perak, raksa , timbel, tembaga, amonia, klorin, fluorin, nitrit, fosfat, sulfida, COD, BOD dan pH.

a)      Arsen (As)
Jumlah maksimum arsen yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai As. Arsen (As)merupakan unsur yang paling berbahaya . Jika kandungan As dalam air melebihi 0,05 mg/L akan bersifat racun. Jika sumber aur tercemar oleh Arsen dan air tersebut dipakai untuk makanan atau minuman, arsen dapat terakumulasi dalam tubuh manusia. Hal itu akan menyebabkan gangguan pada sistem pencemaran dan kmungkinan dapat menyebabkan kanker kulit, hati, dan saluran empedu.


b)      Barium (Ba)
Jumlah maksimum barium yang diperbolehkan 1 mg/L  sebagai Ba. Jika kandungan Ba dalam air melebihi 1 mg/L, akan bersifat racun dan dapat mengakibatkan gangguan syaraf, hati, gangguan sistem peredaran darah, menimbulkan rasa mual, diare, dan gangguan pada sistem pencernaan.

c)       Besi (Fe)
Jumlah besi maksimum yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai Fe. Jika kandungan besi melebihi atau sama dengan 1 mg/L, dapat menyebabkan gangguan paru-paru. Dalam jumlah sedikit, besi diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah.

d)      Kromium (Cr)
Jumlah kromium maksimum yang diperbolehkan 0, 1 mg/L sebagai Cr valensi 6. Jika kandungan dalam air melebihi atau sama dengan 0, 05 mg/L, secara akumulatif akan bersifat karsinogen, yaitu menyebabkan kanker kulit dan gangguan alat pernapasan.

e)      Kadmium (Cd)
Jumlah kadmium maksimum yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai Cd. Jika kandungan Cd dalam air melebihi 0, 01 mg/L, akan menyebabkan keracunan pada manusia. Kandungan Cd 0, 1 – 10 mg/L pada tikus percobaan menyebabkan gangguan hati dan ginjal, gangguan lambung, kerapuhan tulang, mengurangi hemoglobin, dan pigmentasi gigi.

f)       Perak (Ag)
Jumlah maksimum yang diperbolehkan 0,1 mg/L sebagai Ag. Jika kandungan perak dalam air melebihi atau sama dengan 0,05 mg/L, akan menyebabkan gangguan pada mata. Jika perak termakan, perak akan mengendap pada kulit mata dan membran mukosa yang menyebabkan hilangnya penglihatan warna dan mata hanya dapat melihat warna biru keabu-abuan tanpa reaksi nyata.

g)      Raksa (Hg)
Jumlah raksa maksimum yang diperbolehkan 0,1 mg/L sebagai Hg. Jika kandungan raksa dalamair melebihi 0,001 mg/L, akan menimbilakman penyakit minamata (syaraf) dalam bentuk metil merkuri, meracuni sel-sel tubuh, dapat merusak ginjal, dan juga keterbelakangan mental. Umumnya, gejala timbul setelah bertahun-tahun terkontaminasi raksa.

h)      Tembaga (Cu)
Jumlah tembaga maksimum yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai Cu. Jika kandunganya dalam air melebihi atau sama dengan 1,5 mg/L, akan menyebabkan kerusakan hati. Dalam jumlah sedikit, tembaga diperlukan untuk pembentukan sel-sel darah merah.



i)        Timbel (Pb)
Jumlah timbel maksimum yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai Pb. Jika kandungan Pb di dalam air yang diminum melebihi atau sama dengan 0,1 mg/L, akan bersifat racun. Pb sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena cenderung terakumulasi dalam jaringan tubuh manusia dan mracuni syaraf. Pada anak-anak, keracunan Pb dapat menyebabkan kerusakan jaringan syaraf otak, anemia, dan kelumpuhan.

j)        Amonia (NH3) bebas
Jumlah amonia bebas maksimum yang diperbolehkan 0,05 mg/L sebagai NH3. Jika kandungan amonia dalam air melebihi 0,05 mg/L, menyebabkan iritasi pada mata, mudah terbakar, dan menimbulkan bau yang menusuk hidung (tidak sedap).

k)      Klorin (Cl2) Bebas
Jumlah klorin bebas maksimum yang diperbolehkan 0,05 mg/L sebagai Cl2. Jika kandungan klorin dalam air melebihi 0,05 mg/L, merupakan gas bertekanan, beracun, baersifat korosif, bersifat iritasi, dapt menimbulkan rasa yang tidak enak (rasa asin), dan berbau merangsang.

l)        Fluorin (F)
Jumlah fluorin maksimum yang diperbolehkan 2 mg/L sebagai ion F-. Jika kandungan fluorin melebihi 2 mg/L, akan menimbulkan kerusakan gigi terutama pada anak-anak, yaitu fluorosis berupa noda-noda cokelat yang tidak mudah hilang. Fluorin dalam air minum diperbolehkan antara 8-20 mg/L. Apabila melebihi, akan merusak sistem tulang pada manusia. Untuk orang berumur 20 tahun atau lebih, kadar fluorin 20 mg/L atau lebih dapat menimbukan gigi yang rapuh dan mudah patah.

m)    Nitrit (NO2)
Jumlah nitrit maksimum yang diperbolehkan 1 mg/L sebagai ion NO2-. Jika kandungan nitrit dalam air melebihi 1 mg/L, akan bersifat racun. Nitrit lebih berbahaya daripada nitrat karena menyebabkan terbentuknya metahaemoglobin dalam darah yang dapat menghambat perjalanan oksigen dalam tubuh.

n)      Fosfat (PO4-)
Jumlah fosfat rata-rata dalam waktu 24 jam adalah 2 mg/L sebagai ion PO4-. Jika kandungan fosfat rata-rata dalam waktu 24 jam melebihi 2 mg/L, akan mengalami gangguan tulang pada manusia.

o)      Sulfur (S)
Jumlah sulfur maksimum yang diperbolehkan0,1 mg/L sebagai ion S2-. Jika kandungan sulfur dalam air melebihi 0,1 mg/L, akan menimbulkan rasa dan bau tidak enak, mengubah air menjadi berwarna , bersifat korosif, dan racun. Cara untuk mengurangi kelebihan sulfur adalah dengan pengudaraan (aeration) dari penyaringan.



p)      Kebutuhan Biologi akan Oksigen (KBO) atau Biological Oxygen Demand (BOD)
BOD (Biological Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mikroba. BOD maksimum yang diperbolehkan 30 mg/L sebagai O2. BOD dinyatakan dalam mg/L (ppm) pada kondisi tes, yaitu inkubasi pada 20 0C dalam ruangan gelap dan dalam waktu 5 hari. Jika BOD melebihi 30 mg/L, akan mengurangi pertumbuhan mikroba tertentu (mikroba yang baik) dan menyebabkan pertumbuhan mikroba “jahat”. Pertumbuhan mikroba “jahat” yang tinggi dapat menimbulkan penyakit perut.

q)      Kebutuhan Kimiawi akan Oksigen (KKO) atau Chemical Oxygen Demand (COD)
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat kimia dalam sistem air. COD maksimum yang diperbolehkan 80 mg/L sebagai o2. Jika COD melebihi 80 mg/L, akn menyebabkan sakit perut.

r)       pH
pH menunjukkan konsentrasi ion H+ dan merupakan parameter penting dalam penetapan kualita air buangan maupun air alam. Batasan pH yang diperbolehkan 6,5-8,5. Jika pH air buangan melebihi 8,5 akan bersifat basa dan jika kurang 6,5 akan bersifat asam. pH kurang dari 6,5 dan lebih dari 9,2 dapat menyebabkan korosifitas pada pipa-pipa air dan menyebabkan senyawa kimia berubah menjadi racun yang mengganggu kesehatan.

2)      Kimia Organik
Parameter kimia organik, antara lain hidrokarbon, minyak dan lemak, fenol, dan sianida.

a)      Hidrokarbon
Jumlah hidrokarbon maksimum yang diperbolehkan 10 mg/L. Senyawa hidrokarbon dalam air menimbulkan rasa, warna, dan bau. Jika rasa dan bau tidak enak, akan mengganggu sistem pernapasan.

b)      Minyak dan Lemak
Jumlah minyak dan lemak maksimum yang diperbolehkan 10 mg/L. Jika kandungannya melebihi 10 mg/L, akn menutupi lapisan peermukaan air. Minyak dan lemak dalam air menimbulkan rasa dan bau yang mengganggu.

c)       Fenol
Jumlah fenol maksimum yang diperbolehkan 0,1 mg/L. Jika kandunganya dalam air melebihi 0,002 mg/L, menyebabkan rasa dan bau yang mengganggu. Fenol bersifat racun sehingga berbahaya terhadap kesehatan.






d)      Sianida
Jumlah sianida maksimum yang diperbolehkan 0,1 mg/L sebagai ion CN-. Jika kandungannya dalam air melebihi 0,05 mg/L, sianida bersifat racun dan berbahaya terhadap kesehatan. Gas sianida mudah larut. Apabila terminum dalam jumlah yang melebihi batas, dapat mengganggu metabolisme oksigen dan meracuni hati.

3.     Dampak  Polusi Tanah Tehadap Kesehatan Manusia
Dampak polusi tanah terhadap manusia dirasakan secara tidak langsung dan belangsung dalam jangka waktu yang agak lama. Contohnya, polusi tanah yang disebabkan penggunaan bahan agrokimia  dalam bidang pertanian. Penggunaan pupuk dan pestisida sintesis dalam jumlah yang tidak tepat dapat mencemari tanah dengan kadar racun yang beraneka ragam. Terjadinya degradasi tanah pertanian semakin parah karena terakumulasinya bahan agrokimia tersebut. Pencemaran tanah pada akhirnya akan brpengaruh terhadap manusia dalam bentuk makanan dan minuman yang tercemar. Bahan tersebut akan masuk ke tanaman dan akan dikonsumsi oleh manusia. Secara tidak langsung, bahan tersebut akan teakumulasi dalam tubuh manusia dan akan menimbulkan dampak pada kesehatan. Menurut WHO (Sumber Denpost), paling tidak 20.000 orang pertahun meninggal akibat keracunan pestisida dan 5.000 – 10.000 orng per tahun mengalami dampak yang sangat fatal, seperti kanker, cacat tubuh, kemandulan, dan penyakit lever.


























Dampak Polusi terhadap Lingkungan (Biotik dan Abiotik)

Sebelumnya telah dibahas dampak polusi, khususnya terhadap kesehatan manusia. Berikut ini akan dibahas dampak polusi terhadap lingkunagn biotik (hewan dan tumbuhan) dan abiotik yang terintegrasi dalam pembahasan dampak polusi udara, polusi air, dan polusi tanah terhadap lingkungan.

1.      Dampak Polusi Udara terhadap Lingkungan
Dampak polusi udara terhadap lingkungan, antara lain dampak terhadap tanaman, terjadinya hujan asam, timbulnya efek rumah kaca, dan kerusakan lapisan ozon.

a.      Dampak terhadap Tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah yang tingkat polusi udaranya tinggi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman tersebut. Selain itu, tanaman rawan akan penyakkit, seperti klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang menutupi permukaan daun akan menghambat proses fotosintesis. Dampak gas sulfur dioksida (SO2) terhadap tanaman menimbulkan pemucatan pada bagian antara tulang atau tepi daun. Emisi fluorin (F), sulfur dioksida (SO2), dan ozon (O3) mengakibatkan gangguan proses asimilasi pada tumbuhan.

b.      Hujan Asam
Polusi udara akan mengancam lingkungan dan makhluk hidup. Polutan di udara dapat menyebabkan terjadinya hujan asam. Apakah hujan asam itu? Hujan asam merupakan istilah gambaran turunnya asam dari atmosfer ke bumi dalam keadaan basah. Namun, sebenarnya gas dan partikel yang mengundang asam juga dapat mengalami dekomposisi kering. Angin membawa gas dan partikel tersebut mengenai bangunan, tumbuhan, dan yang lainnya. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang hujan sam dan hbungannya dengan polutan di udara.

Gambar 3.1 Skema proses terjadinya hujan asam
Penyebab utama hujan asam, yaitu gas SO2 dan NO2 yang merupakan polutan di udara. Gas SO2 dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur, terutama batubara. Nitrogen oksida terjadi saat panas pembakaran menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen yang terdapat di udara. Gas-gas tersebut bereaksi dengan air, oksigen, dan berbagai zat kimia lain di atmosfer. Hasil reaksi tersebut menghsilkan asam, yaitu asam sulfat (H2So4) dan asam nitrat (NHO3). Reaksinya sebagai barikut.

                  SO2                       +             H2O                     H2SO3
                  SO2                       +             H2O                     H2SO4
                  2NO2                   +             H2O                     HNO4           +      HNO3


Asam-asam tersebut larut dalam air hujan dan turun ke bumi. pH normal air hujan adalah 5,6. Pencemar udara SO2 dan NO2 yang menghasilkan asam dapat menyebabkan pH air hujan kurang dari 5,6 dan menyebabkan air hujan asam.

Dampak hujan asam terhadap lingkungan sebagai berikut.

1)     

Hujan asam akan merusak tanaman. Tanaman akan tumbuh tidak normal, bahkan kering dan mati karena tingkat keasaman tanah dan air menjadi tinggi.
                             Gambar 3.2 Hujan asam dapat merusak tanaman

2)      Hujan asam memengaruhi kualitas air permukaan. Air permukaan menjadi asam, hewan dan tumbuhanair yang tidak tahan terhadap kadar asam yang tinggi akan mengalami gangguan dah bahkan mati.
3)      Hujan asam dapat melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan. Hujan asam dapat menyebabkan endapan logam beracun, seperti oksida merkuri (HgO) dan alumunium oksida (Al2O3) yang terlarut dalam air sehingga hewan dan tumbuhan air dapat teracuni.
4)      Hujan asam bersifat korosif sehingga dapat merusak material dan bangunan.

Gambar 3.3 Hujan asam dapat merusak benda,
seperti patung batu menjadi rusak


c.       Efek Rumah Kaca
Bumi memperoleh energi utama berasal dari matahari. Energi dari matahari mengenai bumi dan berubah dari energi cahaya menjadi energi panas. Akibatnya, energi tersebut akan menghangatkan bumi. Panas tersebut akan dipantulkan kembali oleh permukaan bumi sebagai radiasi inframerah gelombang panjang ke angkasa. Sebagian lagi, panas tesebut teperangkap di atmosfer.

Atmosfer bumi mengandung gas-gas, antara lain karbon dioksida, metana, ozon, CFC, dan nitrogen dioksida. Gas-gas tesebut menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan bumi. Akibatnya, panas akan terperangkap di permukaan bumi. Gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca pada rumah kaca. Semakin tinggi kadar gas-gas tersebut di dalam atmosfer , semakin banyak panas yang terperangkap sehingga suhu bumi meningkat dan terjadi pemanasan global (global warming). Jadi, sering dengan tingginya pencemaran udara yang mengandung polutan gas tersebut, efek ruamah kaca (greenhouse effect) juga semakin tinggi.

Gambar 3.4 Efek rumah kaca mengakibatkan terjadinya pemanasan global

Dampak dari efek rumah kaca adalah terjadinya pemanasan global yang mengakibatkan hal-hal sebagai berikut.
1)      Terjadinya pencairan es kutub sehingga permukaan air laut menjadi tinggi
2)      Terjadinya perubahan iklim regional dan global
3)      Terjadinya perubahan siklus hidup flora dan fauna

d.      Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon (O3) berfungsi untuk melindungi bumi secara alami dari radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan matahari. Lapisan ozon berada di stratosfer pada ketinggian 20-35 km dari permukaan bumi. Poses pembentukan dan penguraian ozon terjadi secara alami di stratosfer. Ozon terbentuk karena terjadinya tumbukan antara gas oksigen dan sinar UV yang menghasilkan oksigen bebas. Oksigen bebas bereaksi kembali dengan gas oksigen membentuk ozon. Ozon karena adanya sinar UV akan terurai kembali menjadi oksigen bebas (On) dan oksigen (O2). Begitulah seterusnya siklus pembentukan ozon di alam dan selalu untuk mencapai keseimbangan antara penguraian dan pembentukan ozon.
Namun, sekarang tingkat pencemaran udara sngat tinggi. Adanya CFC sebagai polutan udara berada di stratosfer dan bersifat stabil. Sinar ultraviolet menyebabkan CFC di lapisan atmosfer berubah menjadi radikal bebas Cl (Cl) yang sangat reaktif. Radikal bebas Cl ini dapat mempercepat (katalis) dalam proses penguraian ozon. Akibatnya, proses penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukan molekul-molekul ozon sehingga keseimbngan ozon menjadi terganggu. Dampak dari peristiwa tersebut, lapisan ozon menjadi menipis dan bahkan terbentunya lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan tersebut menyebabkan sinar ultraviolet yang dipancarkan mathari tidak dapat tersaing lagi. Sinar ultraviolet langsung dipancarkan ke bumi sehingga dapat menyebabkan kanker kulit dan berbagai penyakit pada tanaman.

2.       Dampak Polusi Air terhadap Lingkungan
Apabila terjadi pencemaran air, akan terjadi akumulasi polutan pada organisme air. Akumulasi tersebut akan meningkat pada pemangsa yang lebih besar. Selain itu, air yang tercemar akan merusak estetika lingkungan (seperti pemandangan yng tidak nyaman dan bau yang busuk). Berikut ini beberapa uraian tentang dampak polusi air terhadap lingkungan.

a.      Dampak Polusi Air karena Buangan Industri
Salah satu contoh dampak polusi air karena buangan industri adalah limbah merkuri (Hg). Mercuri biasanya digunakan dalam proses penambangan emas. Sisa penambangan yang dibuang ke perairan menyebabkan air tercemar merkuri. Merkuri masuk ke dalam rantai makanan organisme air. Mekuri akan terakumulasi dalam organisme air dan aka berdampak pada kesehatan manusia. Merkuri dengan kadar tinggi dapat bersifat racun terhadap organisme air, seperti ikan.

b.      Dampak Polusi Air karena Pembusukan Sampah Organik
Sampah organik mengalami proses pembusukan karena adanya bakteri pengurai. Penguraian akan menyebabkan kadar oksigen dalam air akan berkurang dan menyebabkan gangguan terhadap kehidupan organisme air.

c.       Dampak Polusi Air karena Pemakaian Bahan Agrokimia
Pemakaian pupuk dan pestisida dapat menyebabkan pencemaran air. Selain itu, fosfat dan nitrogen hasil samping pemakaian pupuk akan menyebabkan eutrofikasi (penimbunan mineral) yang menyebabkan pertumbuhan alga dengan cepat (blooming alga). Alga yang menutupi perairan dapat menyebabkan berkurangnya penetrasi cahaya matahari ke dalam air. Akibatnya, mengganggu kelangsunga hidup organisme air, seperti terhambatnya proses fotosintesis.

d.      Dampak Polusi Air karena Tumpuhan Minyak di Perairan
Kecelakaan kapal tanker menyebabkan tumpuha mimyak di perairan. Tumpuhan minyak tersebut akan menyebabkan keracunan dan kematian organisme akuatik dan mengganggu ekosistem perairan secara ekologis.

e.      Dampak Polusi Air terhadap Terumbu Karang
Indonesia memiliki terumbu karang terkaya di dunia dengan keragaman ikan terumbu yang terbesar (sekitar 1.650 spesies) dan 60 persen dari spesies karang keras di dunia (480 spesies). Terumbu karang bermanfaat sebagai penahan ombak. Apabila terumbu karang rusak, mengakibatkan semakin rawannya masyarakat pantai terhadap bencana alam jika permukaan air naik. Terumbu karang terancam karena penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan dan mencemarkan. Contohnya, penangkapan ikan dengan peledakan dan penggunaan racun. Dampak racun sianida dan peledakan di terumbu karang meliputi kerusakan fisik terumbu dan matinya karang dan organisme nontarget lainnya secara luas dan kerusakan ekosistem koral.
Polusi yang bersumber dari darat, termasuk limbah industri, limbah cair, dan sisa bahan kimia pertanian (misalnya pupuk dan pestisida), juga mengancam terumbu karang. Terumbu karang biasanya tumbuh subur di air jernih dengan tingkat nutrien rendah. Bertambahnya sedimen berpengaruh secara negatif pada pertumbuhan koral, yang mengakibatkan kematian koral.
Gambar 3.5 Polusi air dapat merusak terumbu karang

3.       Dampak Polusi Tanah terhadap Lingkungan
Sebelumnya telah dijelaskan, penyebab polusi tanah adalah bahan-bahan yang sukar hancur dan bahan agrokimia. Pencemar berupa bahan yang sukar hancur akan berdampak mengurangi estetika tanah dan lingkungan, seperti lingkungan yang kumuh. Pemanfaatan bahan agrokimia yang berlebihan untuk meningkatkan hasil pertanian, justru akan merusak lingkungan dan hilangnya lapisan tanah yang mengandung nutrisi.